"Ini Ceritaku, dan Cerita Teman-Temanku"

Powered by Blogger.
Tuesday, December 15, 2015

Nyamuk

Nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia - Rapat banyak nyamuk berbintik putih dengan satu agenda serius, mencari oknum nyamuk yg menggigit gubernur

“ Dia bukan hanya gubernur umum. Walau hasil kerjanya belum nampak, tetapi rakyat media sosial mencintainya. Apakah rakyatnya juga mencintainya? Entahlah. Itu bab lain. ” Nyamuk berbintik putih yg memimpin rapat banyak elit nyamuk turunkan kacamata tebalnya.

“ Apabila kita mencurigakan apakah rakyatnya mencintianya, apa yg kita khawaitirkan? “ Bertanya nyamuk bintik putih berbulu kuning.

“ Kita hidup dalam Negara poling. Seratus ribu saja orang berasumsi sama di media sosial, udah di anggap mewakili sebagaian besar rakyat negeri ini. “ Pemimpin rapat kembali memakai kacamatanya. “ Intinya, dia gubernur terpopuler zaman ini. Saat ini dia sakit demam berdarah oleh gigitan salah satunya dari kita, saat gubernur lagi tengah panas-panasnya bersetru dengan wakil rakyat. Apabila toh mesti menggigit gubernur, mengapa tdk juga menggigit ketua wakil rakyat? Supaya adil, gitu. Tahu karena itu? Bagaimanakah apabila pendukungnya berang serta mengusulkan pengasapan tiap-tiap hari tanpa ada henti hingga tdk seekor nyamuk bintik putih yg hidup didunia ini. ”

“ Intrupsi, Pak. ” Seekor nyamuk bintik putih menggerakan sayapnya. “ Saya tdk mampu ikuti rapat ini hingga tuntas, ada pekerjaan lain yg lebih terutama. Saya pingin melaporkan. Kami nyamuk dari populasi balai kota serta rumah wakil rakyat udah laksanakan investigasi, serta akhirnya kami tdk menemukannya bukti diantara satu anggota kami menggigit gubernur di lebih kurang kantornya. Ikhtisar sesaat kami, besar kemungkinan gubernur digigit di lebih kurang tempat tinggalnya. ”

“ Intrupsi. Pak. ” Nyamuk lain lagi menggerakan sayapnya. “ Kami dari populasi tempat tinggal gubernur juga udah laksanakan investigasi, akhirnya samadengan relasi kami dari populasi balai kota. Nihil. ”
Piimpin rapat kembali membuja kacamatanya, kemudia memakainya lagi. “ Jadi lebih sukar. Apabila kala gubernur blusukan, gak kemungkinan. Dia lain dengan gubernur diawal mulanya, tdk kegemaran blusukan. Lagipula kita ini bukan hanya nyamuk jalanan atau nyamuk kebon, kita nyamuk rumahan. Lebih kurang dimana gubernur datang tidak hanya dirumah serta di kantor? Begini saja. Apakah kita setuju andaikan kita bentuk tim investigasi? “

Beberapa berteriak sepakat. Beberapa diam. Diantara satu yg diam merupakan nyamuk bersayap kuning. Dia merupakan tokoh oposisi yg sejauh ini bersebarangan dengan group nyamuk pemimpin rapat. Pemimpin rapat menunduk sampai kacamatanya sedikit menggantung, dia memandang tajam pada nyamuk sayap kuning.

“ Kalian benar-benar tetap tdk sepakat. Tetapi tambahkan argumen yg pas. ”

“ Ini persoalan hak azazi banyak nyamuk. ” Nyamuk sayap kuning menjawab dengan nada datar. “ Kita hidup dari darah. Darah barang siapa. Mengapa kita tetap hidup nyaman didalam rumah? Tidur pulas di kemeja bau keringat yg digantung? “ Suaranya mujlai meninggi. “ Dikarenakan sumber makanan kita benar-benar disana. Kita sejauh ini tdk peduli darah siapa yg kita hisap. Pokoknya darah. Pengin darah pemulung atau gubernur, sama dengan. pokoknya darah manusia. ”

Tags :

Related : Nyamuk

0 komentar:

Post a Comment